Iklan

terkini

Warga Tuntut Royalti Lahan Berujung Pengeroyokan di Kantor PT PMS Kolaka

9/30/25, 19:22 WIB Last Updated 2025-09-30T12:22:48Z

Ahmad Jaelani saat diamuk massa oleh karyawan PT PMS di kawasan kantor PT PMS, Sabtu (27/9/2025).

KOLAKA -- Seorang pria bernama Ahmad Jaelani di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka diduga menjadi korban bulan-bulanan kekerasan karyawan perusahaan tambang nikel Perseroan Terbatas Putra Mekongga Sejahtera atau PT PMS.


Korban yang awalnya hanya datang ke kantor PT PMS menuntut royalti penggunaan lahan milik keluarganya sebagai jalan hauling, justru berakhir luka-luka di rumah sakit akibat dikeroyok oleh empat orang yang diduga karyawan PT PMS.


Keempat pria terduga pelaku pengeroyokan itu terlihat menggunakan kayu, batu, dan ada juga menggunakan tangan kosong.


Dengan tongkat dan tangan kosong mereka para terduga pelaku karyawan PT PMS melancarkan aksi premanisme untuk menyelesaikan masalah royalti lahan milik warga.


“Itu kakak saya yang dikeroyok. Kejadiannya 27 September 2025,” kata adik korban, Ardianti Sinar kepada Info Viral Kolaka, Selasa (30/9/2025).


Ardianti mengatakan, awal mula kakaknya yang menjadi korban hanya datang untuk menemui admin PT PMS yang bernama Irso.


Korban datang menanyakan perihal pembayaran royalti lahannya yang dijadikan jalur hauling oleh PT PMS.


Sebab belakangan diduga PT PMS sudah tidak pernah lagi membayarkan royalti tersebut.


Irso kemudian menyuruh korban untuk bersurat agar hak royaltinya dapat diberikan.


Namun pada 27 September 2025, korban menanyakan kembali perihal royalti penggunaan lahan melalui pesan WhatsApp, namun Irso selaku admin PT PMS enggan memberi respon.


Karena pesan WhatsAppnya tidak direspon, akhirnya korban mendatangi kantor PT PMS.


“Pas kesana dia cari Irso, kebetulan ia lagi posisi marah bawa botol minuman lalu melempar, tapi tidak mengarahkan ke siapapun, cuman melempar ke dinding, dengan alasan kenapa tidak digubris,” kata Ardianti.


Saat ditemui, Irso mengaku kepada korban bahwa itu haknya ingin membalas pesan atau tidak.


Tidak lama berselang, dua karyawan lain PT PMS tiba-tiba mendatangi korban dengan melontarkan kalimat ancaman.


Dua karyawan itu juga memukul korban di bagian tulang pipi.


“Sempat melawan balik pas di pukul pertama, cuman ditangkis in membela diri. Dia liat banyak orang, langsung dia bilang jangan main borong satu lawan satu, sembari dia keluar dari halaman PT PMS,” ucap Ardianti.


Begitu di luar, korban justru dikejar oleh sejumlah karyawan PT PMS.


Korban dikeroyok menggunakan kayu, batu, dan tangan kosong.


Beruntung, ada salah satu warga melerai sehingga aksi premanisme tersebut berhenti.


“Akibat dari pengeroyokan itu kakak saya masuk IGD, luka-luka, luka di kepala, mata biru kena hantaman, muntah-muntah, dan pusing. Dan saat ini kondisi kakak saya seperti trauma, dua malam ini sempat ngigau, tidak bisa tidur, kaget-kaget,” jelasnya.


Atas kejadian ini, pihak keluarga korban sudah melaporkan karyawan PT PMS yang terlibat pengeroyokan ke Polsek Pomalaa. 


“Kasusnya sudah ditangani dan pelaku juga sudah di Polsek Pomalaa,” ujarnya.


Hingga berita ini tayang, Info Viral Kolaka belum mendapat konfirmasi dari pihak perusahaan terkait masalah pengeroyokan tersebut. (IVK)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Warga Tuntut Royalti Lahan Berujung Pengeroyokan di Kantor PT PMS Kolaka

Terkini

Topik Populer

Iklan