Iklan

terkini

Nursery Project, Cara PT Vale IGP Pomalaa Wujudkan Tambang Berkelanjutan

7/31/25, 13:09 WIB Last Updated 2025-07-31T06:09:51Z

Salah satu bangunan di project Nursery Pomalaa.

Pohon Kolaka (parinaria carymbosa), kalapi (kallapia celebia kosterm), kuku (pericopsis mooniana), kayu besi, kayu balik angin, meranti, dan belimbing.


Semua itu adalah beberapa jenis tumbuhan endemik Bumi Mekongga yang saat ini tengah dipersiapkan wadah pengembang biakkannya oleh PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa.


Tumbuhan endemik adalah jenis tumbuhan yang secara alami hanya ditemukan di suatu wilayah geografis tertentu, dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia.


Lewat kawasan Nursery Pomalaa Project yang sedang digarap PT Vale Indonesia, semua jenis tumbuhan endemik di atas akan di kembangkan sebanyak 210 ribu bibit pohon.


Nursery Pomalaa Project sedang digarap PT Vale Indonesia IGP Pomalaa di Desa Lalonggolosua, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).


Proses pengerjaan proyek Nursery Pomalaa.


Lokasi Nursery Pomalaa Project itu diberi nama kawasan Kebun Raya Kolaka.


Di Nursery Pomalaa Project bukan hanya membudidayakan jenis endemik. Tanaman fast growing pun juga ikut dikembangkan.


Tanaman fast growing adalah jenis tumbuhan yang memiliki kemampuan tumbuh cepat, biasanya digunakan dalam kegiatan revegetasi lahan, seperti pada lahan bekas tambang.


"Selain tanaman endemik, terdapat tanaman fast growing. Terdapat delapan jenis tanaman seperti sengon laut, ketapang, dan johar," kata Manager Environment and Permit Management Pomalaa, Firman Gunawan, Kamis (31/7/2025).


Selain itu, ada juga lima jenis tanaman seperti mangga, rambutan, serta tanaman hias terdiri dari anggrek sorume dan pucuk merah.


"Total kapasitas pembibitan bisa mencapai 700 ribu bibit pohon per tahun," ucap Firman Gunawan.


*Tahap Pembangunan*


Firman Gunawan menjelaskan, saat ini tahap pembangunan telah mencapai 50 persen.


Terdiri dari fasilitas utama dan penunjang.


Fasilitas utama mencakup rumah stek, rumah kecambah, rumah bahan stek, areal naungan, areal terbuka, rumah pompa, panel kontrol, rumah produksi, serta bak air.


Sedangkan fasilitas penunjang terdiri dari gedung, jalan utama, jalan inspeksi, drainase, rumah media, sumur bor, jaringan listrik, jaringan irigasi, instalasi udara, kantor atau mess pengelola, pos jaga, dan pagar.


"Jadi Nursery Pomalaa Project ini merupakan kerja sama antara kami PT Vale Indonesia IGP Pomalaa dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka," jelasnya.


"Pemda menyiapkan lahan yang terintegrasi dengan Kebun Raya Kolaka," tambahnya.


Di tempat yang sama, Insinyur Reklamasi dan Revegetasi Jr. PT Vale Indonesia IGP Pomalaa, Delwin Ik menambahkan, kawasan Nursery Pomalaa memiliki luas 4,62 hektar.


Dimana pengerjaan bangunan ditarget selesai dan mulai beroperasi pada November 2025.


"Fasilitas Nursery IGP Pomalaa ini diperuntukkan untuk menanam, merawat, dan mengembangkan tanaman yang akan dimanfaatkan untuk mereklamasi lahan bekas tambang serta mendukung program penghijauan pemerintah," kata Delwin.


Kata Delwin, project Nursery Pomalaa ditujukan untuk mereklamasi lahan bekas tambang, baik untuk area PT Vale maupun instansi pemerintah guna mendorong penghijauan.


"Tempat ini juga bisa digunakan bagi pelajar juga mahasiswa yang ingin berlatih dan belajar," ujarnya. (IVK)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Nursery Project, Cara PT Vale IGP Pomalaa Wujudkan Tambang Berkelanjutan

Terkini

Iklan