![]() |
| Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kolaka, Israfil. |
KOLAKA -- Lemahnya pengawasan terhadap orang asing yang bekerja sebagai tenaga kerja di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara menimbulkan masalah baru.
Bukan hanya keluyuran di pasar tradisional, tetapi sampai pada aksi main booking wanita pekerja sosial komersil (PSK) hingga mabuk-mabukan.
"Ini berbahaya. Mereka sudah kebablasan. Tidak boleh dibiarkan, sebab bisa memicu konflik sosial di tengah masyarakat," kata ketua komisi 3 DPRD Kolaka, Israfil Sanusi kepada Info viral Kolaka.
Israfil menuturkan, pada suatu malam dirinya pernah mendapati salah seorang TKA yang masih berseragam karyawan.
Karyawan itu menggunakan salah satu kendaraan operasional perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Pomalaa sedang melakukan transaksi dengan salah seorang perempuan PSK di pelataran salah satu hotel di Kolaka.
Usai bernegosiasi kepada perempuan itu, TKA kemudian menggiring wanita tersebut masuk kedalam hotel.
"Malam itu saya bersama seorang teman lagi duduk-duduk di pelataran hotel. Saya hanya menggunakan kaos oblong, celana pendek, pakai topi dan menggunakan masker. Tiba tiba sebuah mobil operasional perusahaan berwarna putih milik perusahaan berhenti di dekat kami. Dari dalam mobil turun seorang laki laki menggunakan baju putih dengan celana berwarna biru mirip seragam karyawan perusahaan tertentu, sedangkan seorang temanya yang mengemudi tetap menunggu di dalam mobil. Tak lama kemudian datang seorang wanita menghampirinya kemudian bernegosiasi dan masuk ke dalam hotel," kata politisi Partai Gerindra ini.
Selang berapa lama, kata Israfil, laki laki tersebut keluar dan kembali ke mobilnya kemudian pergi meninggalkan hotel.
"Setelah TKA tersebut pergi kemudian perempuan yang menemaninya tadi keluar dari hotel. Karena saya penasaran perempuan itu saya tanya dan menceritakan semuanya termasuk tarifnya" kata Israfil.
Bukan hanya aksi booking PSK kata Israfil, dirinya juga pernah mendapati seorang TKA sedang mabuk berat di depan hotel yang sama.
"Saya malah pernah mendapati TKA yang tengah mabuk dan merengkak sambil bicara tak karuan saat tengah malam. Karena takut akan muncul masalah, saya kemudian menyuruh temannya membawa pulang orang tersebut," terangnya.
Kepala bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Kolaka, Sony Kurniawan mengatakan terkait pengawasan orang asing di Kabupaten Kolaka, sudah dibentuk tim pengawasan orang asing (tim pora).
Tim ini beranggotakan dari berbagai institusi seperti Imigrasi, TNI, kepolisian, kejaksaan dan pemda dalam hal ini Kesbangpol.
"Kita sudah membentuk tim pora untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh orang asing yang masuk di daerah ini. Insyaa Allah dalam waktu dekat tim ini akan melakukan kunjungan dan pengawasan di seluruh perusahaan yang memiliki tenaga kerja asing. Bahkan bukan hanya itu, terhadap semua orang asing yang masuk di Kolaka tim ini akan melakukan pemantauan dan pengawasan," kata Sony. (rul/nov)
