![]() |
| dr. Fathur Rahman memberikan edukasi PHBS kepada warga Desa Hakatutobu, Kamis (4/12/2025) pagi. | Foto: Noval |
POMALAA – Program Sosial Lingkungan PT Vale Indonesia IGP Pomalaa kembali menyentuh masyarakat di lingkar tambang melalui kegiatan “Kolaka Bersih, Sehat, dan Berdaya”, yang kali ini digelar di Polindes Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Kamis (4/12/2025).
Kegiatan yang berfokus pada Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini menghadirkan Penanggung Jawab Medis PT Vale IGP Pomalaa, dr. Fathur Rahman, yang memberikan edukasi langsung kepada warga, khususnya para ibu.
dr. Fathur menjelaskan bahwa PHBS bukan sekadar soal hidup sehat, tetapi juga memastikan seluruh aktivitas dilakukan dalam kondisi bersih.
“Mulai dari menggunakan air bersih untuk cuci tangan, memastikan makanan bergizi seimbang, sampai membawa anak rutin ke posyandu. Semua ini adalah langkah penting untuk mencegah penyakit menular,” ujarnya.
Ia menegaskan, perilaku hidup bersih memiliki dampak langsung pada kesehatan keluarga, terutama anak-anak.
Fokus Utama: Cegah Stunting Sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Dalam paparannya, dr. Fathur menyoroti pentingnya pencegahan stunting pada anak usia 0–2 tahun.
“Seribu hari pertama kehidupan adalah masa krusial. Pertumbuhan bayi harus dipantau agar seimbang antara usia, berat, dan tinggi badan. Di sinilah peran posyandu sangat penting,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya ASI eksklusif, penimbangan rutin, serta pemeriksaan perkembangan anak setiap bulan.
Posyandu Jadi Garda Terdepan Kesehatan Warga
Menurutnya, posyandu merupakan layanan terdekat yang harus dimanfaatkan maksimal sebelum warga pergi ke puskesmas.
“Posyandu itu tempat screening awal. Kalau ada masalah kesehatan baru dirujuk ke puskesmas Pomalaa,” katanya.
PT Vale Beri Dukungan Nyata: Sembako Protein untuk Cegah Gizi Buruk
Sebagai bentuk dukungan, setiap kegiatan PHBS juga dibarengi dengan pemberian paket sembako berprotein seperti telur serta bahan makanan lain yang menunjang gizi keluarga.
Upaya ini dinilai membantu menekan kasus gizi buruk yang sebelumnya cukup tinggi di Kolaka.
“Protein itu kunci. Dengan bantuan sembako, kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup,” ungkap dr. Fathur.
Ia berharap warga dapat memahami dan menerapkan 10 indikator utama PHBS, mulai dari persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian asi eksklusif, memeriksakan diri ke Posyandu secara berkala, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, menggunakan air bersih.
Kemudian lainnya adalah menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, konsumsi buah dan sayur, rajin olahraga, tidak merokok dalam rumah.
“Kalau PHBS diterapkan, keluarga lebih sehat, anak tumbuh optimal, dan biaya berobat bisa ditekan,” tegasnya.
Program ini menjadi bukti komitmen PT Vale IGP Pomalaa dalam meningkatkan kualitas kesehatan warga desa binaan melalui edukasi yang berkelanjutan, praktis, dan mudah diikuti oleh masyarakat. (nov)
