Iklan

terkini

Bupati Amri Soroti Gejolak Harga Pasar hingga Warning Peredaran Beras Oplosan di Kolaka

11/25/25, 16:35 WIB Last Updated 2025-11-25T09:35:46Z

 

Bupati Kolaka Amri saat menghadiri kegiatan Tanam Bersama Pengembangan Teknologi Budidaya Padi Produksi Tinggi dan Berkelanjutan PT Vale di Desa Puubunga, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Minggu (23/11/2025) pagi.


KOLAKA - Masuknya ribuan tenaga kerja dari empat Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti PT Vale, PT IPIP, PT Ceria, hingga PT Antam beserta seluruh perusahaan mitranya di Kabupaten Kolaka, memunculkan kekhawatiran baru di sektor pangan.


Beras misalnya, meski secara ketersediaan di Bulog Kolaka sudah masuk kategori aman, akan tetapi dari segi harga terjadi gejolak di pasar.


Normalnya, harga beras premium adalah Rp15.800. Tapi sekarang naik menjadi Rp17.000–Rp18.000 per kilogram.


“Banyak perusahaan datang, pekerjanya banyak, dan pembeliannya bukan satu-dua. Ini yang mengganggu harga pasar,” kata Bupati Kolaka, Amri saat memberi sambutan di kegiatan Tanam Bersama Pengembangan Teknologi Budidaya Padi Produksi Tinggi dan Berkelanjutan PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa.


Kegiatan itu diselenggarakan di Desa Puubunga, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, pada hari Minggu (23/11/2025) pagi.


Melalui kesempatan itu, Amri menuturkan jika pihaknya telah memerintahkan para perusahaan agar tidak membeli beras dari pasar rakyat secara besar-besaran karena berdampak pada stabilitas harga.


Lebih lanjut, Bupati juga mengingatkan potensi kerugian negara melalui peredaran beras oplosan, yang secara nasional pernah mencapai Rp10 triliun berdasarkan paparan Menteri Pertanian.


“Ini perlu diawasi. Jangan sampai perusahaan-perusahaan seenaknya beli beras dan memicu celah distribusi gelap,” ujarnya. (nov)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bupati Amri Soroti Gejolak Harga Pasar hingga Warning Peredaran Beras Oplosan di Kolaka

Terkini

Topik Populer

Iklan