 |
| Kasat Intelkam Polres Kolaka, Iptu M. Yusran menjadi pemateri pada sesi kedua dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sembilanbelas November Kolaka 2025. |
Dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sembilanbelas November Kolaka 2025, Iptu M. Yusran, Kasat Intelkam Polres Kolaka, menjadi pemateri pada sesi kedua.
Dengan tema “Pencegahan dan Penanggulangan Intoleransi, Radikalisme, Terorisme, dan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Ideologi Negara”, Iptu Yusran menyampaikan materi yang sangat relevan dengan tantangan zaman saat ini.
Dalam pemaparannya, Iptu Yusran menggarisbawahi pentingnya kesadaran mahasiswa baru akan ancaman intoleransi dan radikalisme yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat serta keutuhan bangsa.
“Generasi muda adalah ujung tombak dalam mencegah penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara. Anda semua harus memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila untuk dapat menangkis ideologi yang merusak,” ujarnya di hadapan 1.415 Mahasiswa Baru USN Kolaka di Alun-alun 19 November, Selasa 27 Agustus 2025.
Iptu Yusran menjelaskan bahwa pencegahan radikalisme dan terorisme bukan hanya tugas aparat keamanan, melainkan juga tanggung jawab setiap individu, terutama kaum muda.
“Kita perlu memperkuat kerjasama dan komunikasi di lingkungan sosial kita untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang dapat mengarah pada tindakan intoleransi dan radikalisme,” tambahnya.
Sesi ini diwarnai dengan diskusi aktif, di mana mahasiswa baru diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait isu-isu keamanan yang sedang hangat diperbincangkan.
Iptu Yusran menekankan bahwa pemahaman yang baik tentang bahaya radikalisasi dan terorisme sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Sembilanbelas November Kolaka dalam mendidik generasi muda agar lebih peka dan responsif terhadap berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang pencegahan intoleransi dan radikalisme, diharapkan mahasiswa baru dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam membangun masyarakat yang toleran dan damai.
